Kasus penganiayaan Dini Sera Afrianti kembali menjadi perbincangan publik loh ParaPuwan. Karena majelis hakim PN Surabaya, Jawa Timur, membebaskan pelaku pembunuh berdarah dingin, Gregorius Ronald Tannur. Namun, siapakah sosok Dini Sera Afrianti?
Dini Sera Afrianti merupakan korban dari kasus penganiayaan berat yang dilakukan oleh kekasihnya sendiri, Gregorius Ronald Tannur. Ronald Tannur juga dikenal sebagai anak salah satu pejabat anggota DPR RI yakni Edward Tannur.
Saat ini, anggota DPR Fraksi PKB Edward Tannur sudah resmi dinonaktifkan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari keanggotaannya di Komisi IV DPR. Hal ini merupakan imbas dari perbuatan keji yang dilakukan oleh anaknya sendiri, Ronald Tannur terhadap Dini Sera Afrianti.
Namun, Ronald Tannur telah dinyatakan bebas oleh majelis hakim PN Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (24/7). Tentunya dengan adanya keputusan tersebut, banyak pihak yang menyatakan tidak setuju. Sehingga digaungkan tagar #JusticeForDiniSera. Hal tersebut berguna untuk menuntut ketidakadilan yang terjadi dalam kasus yang menimpa Dini Sera Afrianti.
Padahal sebelumnya, Ronald Tannur sudah dijatuhi Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atas tindakan menghilangkan nyawa kekasihnya, Dini Sera Afrianti. Selain itu, Ronald Tannut juga terjerat Pasal 351 dan 359 KUHP tentang penganiayaan dan kelalaian dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Baca juga: Awas! Berani Nyebut Tobrut Dapat Hukuman, Ternyata Ini Artinya
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak keluarga dari ayah Dini Sera Afrianti yaitu Ujang Suherman bersama dengan adik kandung korban, Alfika Risma. Keduanya sampai mendatangi DPR RI ke Kompleks Parlemen, Jakarta, bersama dengan kuasa hukumnya, Dimas Yemahura untuk melakukan audiensi dengan para pimpinan Komisi II DPR RI dan seluruh perwakilan fraksi partai politik.
Pembebasan Ronald Tannur yang dilakukan sebelum waktu yang telah ditetapkan, menuai beragam komentar pedas netizen. Selain itu, dukungan pun banjir dari berbagai pihak atas kasus yang menimpa Dini Sera Afrianti ini. Di antaranya, Deddy Corbuzier sampai dengan politikus, Rieke Diah Pitaloka.
Inilah Sosok Dini Sera Afrianti
Ternyata Dini Sera Afrianti merupakan sosok Tiktokers loh ParaPuwan. Perempuan kelahiran Sukabumi, Jawa Barat pada 1994.
Dirinya seringkali menggugah kesehariannya ke dalam akun Tiktok pribadinya @bebyandine. Konten yang dibagikan kepada 53.000 pengikutnya meliputi kesehariannya dan juga kisah percintaan dengan Gregorius Ronald Tannur.
Diketahui , sebelum menjalin hubungan dengan Gregorius Ronald Tannur, Dini Sera Afrianti telah bercerai dengan suami pertamanya dan sudah memiliki satu orang anak yang bernama Desta.
Setelah bercerai, Dini Sera Afrianti bertolak dari Sukabumi menuju Surabaya dan memutuskan untuk menetap di sana pada tahun 2019.
Dirinya menempati sebuah apartemen di Surabaya dan mulai menjalin hubungan dengan Gregorius Ronald Tannur.
Semenjak berpacara dengan Ronald Tannur, Dini Sera Afrianti kerap kali menggugah kebersamaannya dengan kekasihnya itu. Namun, beberapa waktu belakangan, hubungan keduanya sempat mengalami permasalahan yang cukup pelik.
Sehingga, Dini sering mengunggah posting-an yang menyiratkan dirinya tengah galau dengan hubungan yang sedang dijalaninya dengan Ronald Tannur. Namun, Dini tetap berusaha mempertahankan hubungan tersebut.
Unggahan terakhir Dini Sera Afrianti menimbulkan banyak kekhawatiran, karena ibu dari satu anak tersebut menyatakan bahwa dirinya menjadi korban kekerasan dari Ronald Tannur. Karena terdapat tulisan Dini yang berisi “Ceweknya mati-matian jaga hati buat cowoknya, eh cowoknya mati-matian buat matiin ceweknya”.
Kronologis Kematian Dini Sera Afrianti
Kematian dari Tiktokers dengan pengikut sebanyak 53.000 tentunya menyisakan luka bagi keluarga dan para followers-nya. Sehingga dukungan #JusticeForDiniSera masih berlangsung hingga hari ini.
Peristiwa kelam yang menimpa Dini Sera Afrianti berawal dari terungkapnya CCTV dari sebuah klub malam di Surabaya.
Berdasarkan informasi yang dibeberkan oleh petugas keamanan, Dini dan Ronald Tannur diketahui mendatangi klub malam, Blackhole KTV. Karena Dini mendapatkan undangan pesta dari pihak klub malam tersebut di ruang VIP pada Rabu (4/10/2023).
Ketika sampai di lokasi tersebut, Dini Sera Afrianti beserta Ronald Tannur terlihat menikmati musik sembari menenggak minuman keras (miras).
Namun, secara tiba-tiba keduanya terlihat mengalami adu mulut hingga terjadilah pertengkaran hebat. Pertengkaran tersebut terjadi dari dalam ruangan VIP Blackhole KTV, lobby , sampai dengan basement Lenmarc Mall Surabaya.
Kemudian, tubuh Dini diduga ditendang berkali-kali hingga jatuh dari tangga dan menyebabkan luka memar pada bagian paha. Dini juga diseret oleh Ronald Tannur ke mobilnya. Hingga kondisinya kritis dan tergeletak begitu saja di lantai basement Lenmarc Mall Surabaya.
Sebelum meninggal, Dini sempat mengirimkan voice note kepada salah satu rekannya yang berisi “Saya gak tahu salah apa, tapi ditendang terus sama dia”.
Sontak saja, petugas security segera menegur tindakan keji yang dilayangkan oleh Ronald Tannur.
Awalnya, Ronald Tannur tidak ingin bertanggung jawab terhadap kondisi yang telah dialami oleh Dini. Namun, setelah bernegosiasi, akhirnya Ronald Tannur membawa korban dan ditaruh di dalam bagasi mobil ke Rumah Sakit Swasta Internasional.
Naas, sesampainya di rumah sakit tersebut, nyawa Dini Sera Afrianti sudah tidak tertolong. Pihak kepolisian segera membawanya ke Rumah Sakit DR Soetomo untuk dilakukan autopsi.
Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan sejumlah luka memar di beberapa bagian tubuhnya dan terdapat bekas ban mobil pada bagian lengannya. Hal ini menunjukkan bahwa Dini Sera Afrianti sempat dilindas oleh mobil milik Ronald Tannur.
Baca juga: Sosok Adipratnia Satwika Asmady, Engineer Cantik di Balik Proyek Satelit SATRIA-1
Jadi, itulah sosok Dini Sera Afrianti yang menjadi korban kekerasan oleh Gregorius Ronald Tannur. Peristiwa ini tentunya menyayat hati ParaPuwan bukan? karena menambah daftar panjang mengenai kasus kekerasan terhadap perempuan yang semakin marak terjadi.
Kematian Dini Sera Afrianti dan bebasnya Gregorius Ronald Tannur tentunya menjadi cermin bahwa penegakkan keadilan masih menjadi tanda tanya besar.
Namun, selalu mendukung #JusticeForDiniSera bisa menjadi langkah yang nyata untuk menekan kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Indonesia.
Images: Dok. Unsplash.